Laman

Jumat, 26 November 2010

CERPEN
“bawalah semua rahasia yang tidak ingin ku ketahui”
 Kenapa Kalimat itu secara spontan ku katakan dalam hati, aku tidak tahu kenapa sikapnya berubah menjadi lebih egois dan emosi tinggi. Aku diam bukan berarti aku membisu, dapatkah kau mengartikan perasaan ku. Aku juga ingin dimengerti, mengapa kau mengatakan bahwa sifat emosi itu tidak baik sedang kau sendiri begitu. Aku marah kau juga marah malah lebih marah dan kau pun merajuk, aku bingung dengan tingkah mu sekarang.apa yang sedang kau pikirkan aku disini berusaha mengerti. Mungkin karena kau sibuk dengan urusan kuliah, bahkan ketika kau mengatakan ingin berangkat bareng kuliah, tapi ketika ku sudah di tengah perjalanan menuju tempat ketemu biasa kita, tiba-tiba sms mu mengatakan sudah berangkat lebih dulu ke kampus, apakah kau tidak berpikir bagaimana perasaan ku sedang aku sudah ngebut  mengejar waktu agar bisa bersama berangkat. Tapi ternyata kau malah meninggalkan aku. Dalam sedih dan kesal terhadap diri sendiri karena tidak bisa mengejar waktu aku bernafas panjang di bawah pohon pinggir jalan setelah mmbaca sms tersebut. Kemudian aku berjalan membawa kendaraan menuju kampus dengan sedikit kurang semangat tapi ku berusaha mengerti dan berusaha menyambut hari dengan gembira. Toh.. masih ada waktu untuk ketemu.
Saat undangan perkawinan tante dari teman aliyah sikapmu juga begitu, aku minta temenin ke warnet mencari tugas kuliah, malah kau tidak pakai kendaraan. Jadi aku mengira kau urungkan niat janji kita. Ketika ku berusaha menghadiri undangan itu kau malah nebeng dengan teman. Sehingga aku bingung sendiri, bahkan kau ngomong pun tidak ada apalagi menyindir tentang janji tadi pagi. Padahal awalnya aku tidak ingin ikut ke acara perkawinan itu tapi demi orang yang ku sayang aku berusaha hadir karena kau yang minta. Tiba-tiba kau bicara lewat sms “hari ini jadi tidak ke warnet?”. Memang waktu itu kau cuek dengan aku, bahkan tempat meja makan saja kita berbeda, aku lebih memilih gabung denagan teman-teman. Lama ku balas sms dari kau, dan sambil berjalan ku balas sms “tidak jadi” , kau pun membalas ”oh.. syukur kalo gitu”. Dan tidak ku balas lagi sengaja ku diamkan. Hendak pulang dari acara ku pamit denagn teman-teman karena tidak bisa ikut silaturahmi kepada Bapak wali kelas karena ada tugas kuliah yang harus ku selesaikan, namun ku tidak pamit dengan kau karena dinginnya sikap kau itu membuat aku tidak nyaman. Dengan cepat ku menuju warnet(sengaja aku bilang tidak jadi karena sikap kau yang begitu dingin). Banyak sms dari kau tetap tidak ku respon,
Siangnya kau sms aku lagi, “marah ya? Haha.. bodoh aku.. kenapa aku mengharap ikut nebeng dengan pacar, seharusnya aku yang membawa pacar, haha.. aku memang punya sikap cuek ma spa pun bahkan ma pacar pun aku cuek, cuali orang atau pacar yang lebih dlu mengajak aku bicara atau menyapa aku baru ku sapa, begini lah sifatku sekarang beda dengan aku yang dulu”.
Terasa sakit aku melihat isi sms nya banyak pertanyaan dalam pikiran ku, mengapa kau begitu beda dari yang dulu, aku resah.!! Tidak kah kau mengerti perasaan ku ini.. kapan kau mengerti…………???

4 komentar:

  1. Ini cerpen apa curhatan sih?
    bingung mode : on..

    BalasHapus
  2. hehee.....
    dua-duanya ka ae...
    cerPen+CurHat..

    terima kasih lah ka udah membaca

    BalasHapus
  3. siiiipp....
    SEMANGAT tu HARUSSS supaya bisa bangkit..

    BalasHapus