Laman

Rabu, 02 November 2011

Persfektif Global

Pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Dalam menuju era globalisasi, Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, yaitu dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis. Oleh karena itu, pendidikan harus dirancang sedemikian rupa agar memungkinkan para anak didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasasn, kebersamaan dan tanggung jawab. Selain itu, pendidikan harus dapat menghasilkan lulusan yang bisa memahami masyarakatnya dengan segala faktor yang dapat mendukung mencapai sukses ataupun penghalang yang menyebabkan kegagalan di dalam kehidupan bermasyarakat. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan pengelolaan pendidikan Indonesia yang berwawasan global. Untuk memulai pengelolaan pendidikan berwawasan global diperlukan informasi dan pengetahuan tentang bagian dunia yang lain. Dengan demikian dapat mengembangkan kesadaran kita bahwa kita akan dapat memahami lebih baik keadaan diri kita sendiri apabila kita dapat memahami hubungan terhadap masyarakat lain. Serta perlu pemahaman isu-isu global lainnya. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah: 1. Apa urgensi wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan? 2. Bagaimana penerapan pengelolaan pendidikan dengan wawasan ber-perspektif global di Indonesia? KERANGKA BERFIKIR Urgensi Wawasan Persepektif Global dalam Pengelolaan Pendidikan Peningkatan kualitas pendidikan bagi suatu bangsa, bagaimanapun mesti diprioritaskan. Sebab kualitas pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia yang berkualitas saja yang bisa bertahan hidup di masa depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pendidikan tersebut adalah dengan pengelolaan pendidikan dengan wawasan global. Apa pentingnya wawasan ber-perspektif global dalam pengelolaan pendidikan? Perspektif global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Dengan demikian pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan seperti yang telah dituliskan sebelumnya, dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju dan berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia. Tentu kita masih ingat dulu ketika Malaysia mengimpor guru-guru dari Indonesia untuk mendidik anak-anak mereka. Namun kini justru Malaysia-lah yang lebih maju pendidikannya dari negara kita. Apa yang salah? Kalau boleh dikatakan, bahwa mereka mau belajar dan mempelajari serta terus meningkatkan kualitas pendidikan mereka. Salah satunya yaitu dengan melihat kondisi di sekitarnya (negara lain, Indonesia). Dengan demikian wawasan ber-perspektif global sangatlah penting dalam pengelolaan pendidikan. APLIKASI DI INDONESIA Penerapan Pengelolaan Pendidikan dengan Wawasan Ber-Perspektif Global di Indonesia Dalam penerapan pengelolaan pendidikan dengan wawasan ber-prespektif global, akan saya bahas lebih ke pendidikan yang berwawasan global. Pendidikan yang berwawasan global ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu dalam perspektif reformasi dan perspektif kuliner. Perfektif Reformasi Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersediakan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi. Pendidikan harus mengkhaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji dalam kaitannya dengan masyarakat dunia. Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perfektif reformasi tidak hanya bersifat perombakan kurikulum, tetapi juga merombak sistem, struktur dan proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi cocok bagi pendidikan berwawasan global. Pendidikan berwawasan global harus merupakan kombinasi antara kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, sistem dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis. Kebijakan pendidikan yang berada di antara kebijakan sosial dan mekanisme pasar, memiliki arti bahwa pendidikan tidak semata-mata di tata dan diatur dengan menggunakan perangkat aturan sebagaimana yang berlaku sekarang ini, serba seragam, rinci dan instruktif. Tetapi pendidikan juga di atur layaknya suatu Mall, adanya kebebasan pemilik toko untuk menentukan barang apa yang akan dijual, bagaimana akan dijual dan dengan harga berapa barang akan dijual. Pemerintah tidak perlu mengatur segala sesuatu dengan rinci. Selain itu, pendidikan berwawasan global bersifat sistematik organik, dengan ciri-ciri fleksibel-adaptif dan kreatif demokratis. Bersifat sistemik-organik artinya bahwa sekolah merupakan sekumpulan proses yang bersifat interaktif yang tidak bisa dilihat sebagai-hitam putih, tetapi setiap interaksi harus dilihat sebagai satu bagian dari keseluruhan interaksi yang ada. Fleksibel-adaptif, artinya bahwa pendidikan lebih ditekankan sebagai suatu proses learning daripada teaching. Anak didik dirangsang untuk memiliki motivasi untuk mempelajari sesuatu yang harus dipelajari dan continues learning. Tetapi, anak didik tidak akan dipaksa untuk dipelajari. Sedangkan materi yang dipelajari bersifat integrated, materi satu dengan yang lain dikaitkan secara padu dan dalam open-sistem environment. Pada pendidikan tersebut karakteristik individu mendapat tempat yang layak. Kreatif demokratis, berarti pendidikan senantiasa menekankan pada suatu sikap mental untuk senantiasa menghadirkan suatu yang baru dan orisinil. Secara paedagogis, kreativitas dan demokrasi merupakan dua sisi dari mata uang. Tanpa demokrasi tidak akan ada proses kreatif, sebaliknya tanpa proses kreatif demokrasi tidak akan memiliki makna. Untuk memasuki era globalisasi pendidikan harus bergeser ke arah pendidikan yang berwawasan global. Dari perspektif kurikuler pendidikan berwawasan global berarti menyajikan kurikulum yang bersifat interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Berdasarkan perspektif reformasi, pendidikan berwawasan global berarti menuntut kebijakan pendidikan tidak semata-mata sebagai kebijakan sosial, melainkan suatu kebijakan yang berada di antara kebijakan sosial dan kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, pendidikan harus memiliki kebebasan dan bersifat demokratis, fleksibel dan adaptif. Perspektif Kurikuler Pendidikan berwawasan global dapat dikaji berdasarkan pada dua perspektif yaitu perspektif reformasi dan perspektif kurikuler. Berdasarkan persperktif kurikuler, pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terdidik kelas menengah dan professional dengan meningkatkan kemampuan individu dalam memahami masyarakatnya dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat dunia, dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mempelajari budaya, sosial, politik dan ekonomi bangsa lain dengan titik berat memahami adanya saling ketergantungan 2. Mempelajari barbagai cabang ilmu pengetahuan untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat, dan 3. Mengembangkan berbagai kemungkinan berbagai kemampuan dan keterampilan untuk bekerjasama guna mewujudkan kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik. KESIMPULAN Pentingnya (urgensi) wawasan perspektif global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Hal ini dikarenakan dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif sehingga pemikiran kita lebih berkembang. Kita dapat melihat sistem pendidikan di negara lain yang telah maju dan berkembang. Dapat membandingkannya dengan pendidikan di negara kita, mana yang dapat diterapkan dan mana yang sekerdar untuk diketahui saja. Kita bisa mencontoh sistem pendidikan yang baik di negara lain selama hal itu tidak bertentangan dengan jati diri bangsa Indonesia. Selanjutnya dalam penerapan pengelolaan pendidikan dengan wawasan ber-prespektif global, lebih ditekankan pada pendidikan yang berwawasan global. Pendidikan yang berwawasan global ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu dalam perspektif reformasi dan perspektif kuliner. Referensi: Isjoni. 2008. Memajukan Bangsa dengan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sukirman, Hartati, dkk. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press Tilaar, HAR. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional; Kajian Pendidikan Masa Depan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Rabu, 26 Oktober 2011

the Secret Of Function

Apa maksud dari title di atas.. hayoooo… ? yang mau bertanya, atau garuk-garuk kepala karena bingung dengan postingan saya yang ini, dan bahkan mungkin ada yang bengong (He….He….karena tiba-tiba saja judulnya pakai bahasa inggris- lagi demam bahasa inggris nihh saya) . Kali ini saya tidak menulis tentang yang melancolis atau yang hiperbol bangets… bosan juga yang baca kalau hanya nulis yang membatin melulu… Langsung saja dehhh yaa saudara(i) yang saya hormatiiii….. ^_^ (ehheem..hemm..- sambil batuk yang dibuat-buat) untuk memulai pidato hari ini, lebih tepatnya ceramah atau share yahh..wahh sok pinterr banget nihh saya.. oke dehh…. delete saja dehh kata pidato dan ceramahnya karena sekarang saya Cuma mau[just want to] berbagi berdasarkan hasil penghayatan,dan penelitian terhadap ‘hidup’ menurut pendapat saya [ego banget ya?]. Emmm…. (sambil mikir) he..he..mungkin saya begini karena terlalu mendalami kehidupan ini mulai dari masalah sosial, ekonomi sampai pada masalah psikologis saya. Saking banyaknya skenario panggung hidup di dunia ketiga sekarang ini. Tahu ngga seeeeeehhhh……. ?????!! ^_^ kita sebagai penghuni bumi ini ternyata adalah seorang GURU BESAR alias Profesor atau Professorship-jabatan Guru Besar. Coba Anda pikirkan dari sudut pandang harian hidup Anda sendiri barulah nanti melayangkan ke kehidupan orang-orang yang lainnya yang juga penghuni bumi ini. Truss dan truss.. akhirnya akan Anda dapatkan kesimpulan ini – The Secret of Function. Pasti bertanya-tanya lagi.. hehee.. Mulai dari wanita yaa… seorang penghuni bumi yang berjenis kelamin wanita yang sejak lahir memang sudah dikodratkan sebagai manusia yang halus dan lembut-coz the women is soflest. Wanita yang saat itu seorang bayi mungil yang belum tahu apa-apa tentang bumi atau dunia ketiganya setelah dunia Ruh, dan dunia rahim ini mulai belajar perlahan secara kontinu- mulai dari segi sensor-motoriknya, sampai kepada proses berpikir logisnya ketika menjelang memasuki usia sekolah (2 sampai 3 tahun). Walaupun sebenarnya si bayi itu sejak usia awal atau 0 tahun memang proses berpikirnya sudah berfungsi. Ketika seorang wanita menginjakkan masa remaja, disana tanpa disadari sudah memiliki jabatan, yakni sebagai seorang anak perempuan. Pada masa itu anak perempuan memang sudah melakoni seorang tokoh perempuan yang bisa mengubah sifat kekanakannya menjadi anak remaja yang bermoral, mulai belajar bersahabat, memilah teman yang benar-benar tidak menjerumuskannya, mulai bisa memiliki mimpi atau cita-cita atau tujuan hidupnya di masa depan, mulai merancang hidup walau masih sangat sederhana, mulai mengerti dengan istilah pasangan hidup (terjadi suka menyukai antar lawan jenis). Yang ‘merasa’ mungkin sekarang lagi tersenyum.hihiii ^_^. Kemudian ketika menginjak usia dewasa (19 tahun ke atas) apakah yang terjadiii ?? pada usia ini seorang wanita sudah mulai pada tahap lebih mandiri , dari gaya bahasanya pun sudah mulai santun(bertata krama), lebih tenang perilakunya-lebih sering positif thinkingnya (karena proses perubahan/belajar dari interaksi atau dari sosialisasi sebelumnya terhadap berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki dari masa lalunya entah diperoleh dari tempat lembaga pendidikan, jalan, pasar, organisasi masyarakat, rumah sakit sampai di toko, di angkot, atau pas lagi naik becak, atau berasal dari binatang dan tumbuhan yang semuanya dapat dijadikan sumber untuk belajar guna mengevaluasi diri), de el el. Hehee.. truss apa jabatannya dong ???. okeee.. sabarrr yahh.. karena jari-jari saya udah mulai lelah nihhh…di usia ini memang banyak jabatan yang dipegangnya, contohnya sebagai juru masak Karena wanita memang harus bisa mahir dalam bidang memasak, ada wanita yang mahir di bidang desainer, dan lain-lain. Nggak bisa semuanya saya sebutin. Bisa seluas nusantara. Hehe. Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri, renungkan sendiri dehh apa keahlianmu..^_^ karena Anda adalah seorang Guru Besar di sisi/bagian kehidupan Anda sendiri karena hanya Anda yang mahir memainkan lakon panggung kehidupan Anda sendiri. Termasuk para pria yang juga adalah seorang Guru Besar bagi lakon kehidupannya. Apalagi jika sudah berkeluarga atau berumah tangga yang akhirnya ada kesimpulan yakni dari setiap pijakan merupakan sebuah organisasi yang tersistem. Apa maksudnyaaaa…??? Di dalam keluarga terdapat anak(kakak dan adik), orang tua (Ayah dan Ibu). Seperti yang kalian sudah tahu [bagi yang udaah tau nihh] bahwa keluarga merupakan ibarat Negara kecil yang terdiri dari pemimpin (Ayah), Wakil kepemimpinan (Ibu) yang mengarahkan jalan rutinitas sehari-hari sesuai jabatan masing-masing, Ibu bisa menjadi koki, bendahara keuangan agar tidak terlalu kikir dan tidak terlalu boross, menjadi ahli tata ruang rumah, psikolog anaknya, menjadi guru, de el el. Anak bisa menjadi stafnya, atau pendamping koki, menjadi pendamping ketataruangan, bisa menjadi ahli perkebunan pekarangan rumah, bisa menjadi petugas kebersihan, bisa menjadi sahabat terbaik bagi adik dan kakaknya, de el el. Saling untung dalam artian tidak merugikan anggota lainnya dalam memegang jabatan masing-masing. Bidang keagamaan dilaksanakan bersama[ada kultum, ceramah, siraman rohani, dsb, sholat berjamaah, ngaji sambil menjelaskan maknanya yang bisa dilakukan oleh Ayah, Ibu dan anak-anak], di bidang budaya [ada tata krama yang berlaku, saling menghargai dsb], di bidang sosial[ada kegiatan dengan Negara tetangga[rumah sebelah atau rumah-rumah tangga kerabat]-interaksi], dan banyak bidang yang lainnya. Di sini secara langsung maupun tidak langsung terjadi proses belajar tentang tanggung jawab, kesabaran, gotong royong, saling menolong, memahami hak dan kewajiban, kerukunan, kasih sayang, pembentukan kepribadian menuju kedewasaan, menghargai perbedaan, belajar berbudaya, dsb. Naahh apakah kita sudah mulai memasuki sebagai keluarga yang maju dengan kaya akan moralnya ??? atau malah sebaliknya ???. atau sedang berkembang ??? Good Luck !! saya juga sedang proses belajar..^_^ Berikutnya adalah organisasi di lingkungan tempat tinggal/ sekelurahan-sekecamatan. Sekabupaten, seprovinsi, senasional, sampai pada sebumi’an hihiihii ^_^. Waahhh kalau saya jelaskan satu per satu malah bosan yang baca. Nahh ngerti tidak dengan postingan saya ?? hehee.. saya harap dapat bermanfaat bagi kita semua.. ini hanyalah[just want to] menyampaikan hasil riset saya terhadap hidup[yang sebenarnya dari sisi kehidupan saya, belajar dari diri, dan orang-orang sekitar saya] dan aiming to motivate….. tenaaang.. ini bukan hasil jiplakan copas penulisan orang lain koq. ^_^.. learning… n learning… to know, to do, to be, to life together. We are Can do …!!! Spiritt… !! what that will be like ?? what do you think ?? _Latifah_

Rabu, 12 Oktober 2011

Ada yang Hilang

Seorang wanita yang sedang duduk sendiri menatap sinar matahari pagi kala itu membuat hening pagi yang sunyi. Tidak seorang manusia pun yang menemani, di balik senyumnya terlukis pedihnya pengalaman yang baru saja ia hadapi. Wanita tersebut tersenyum menatap pagi kala itu. Walau tak seorang pun di sana, ia terlihat tenang, namun di dalam lubuk hati terukir sebuah peristiwa pahit.tidak ada kawan yang bisa merasakan pilunya. Mereka hanya bisa tahu tanpa memahami. Banyak kenangan bersamanya, membuat wanita tersebut depresi karena terlalu sulit baginya menghapus perasaan. Setiap malam wanita tersebut curhat kepada sang khaliq tak jarang menangis sendirian. Hatinya sedang kusam, belum bening. Terlalu menumpuk cerita yang mereka lewati bersama sehingga membuat wanita tersebut sulit menutup rapat masa lalunya. Wanita itu hanya ingin dia memberikan satu kesempatan. Hanya kesempatan yang diinginkannya sehingga pikiran dan batinnya kembali pulih. Tetapi sudah terlambat, kini hati si dia sudah tertutup rapat seiring bertambahnya rasa percaya wanita tersebut kepada dia. Ada yang hilang. Kembali wanita tersebut dengan senyumnya sendirian, walau ada yang hilang di hidupnya, wanita tersebut masih tida

Selasa, 06 September 2011

Psikologi perkembangan Anak

BEBERAPA KONDISI PENTING YANG MENDUKUNG KEBAHAGIAAN DALAM AWAL MASA KANAK-KANAK • Kesehatan yang baik yang memungkinkan anak menikmati apapun yang ia lakukan dan berhasil dalam melakukannnya. • Lingkungan yang merangsang di mana anak memperoleh kesempatan untuk menggunakan kemampuannya semaksimal mungkin. • Perilakunya yang kekanak-kanakan dan mengganggu diterima oleh orang tua dan bimbingan orang tua dalam belajar berperilaku secara sosial. • Kebijaksanaan dalam menegakkan disiplin yang terencana dan dilaksanakan secara konsisten. Dengan demikian anak mengerti apa yang diharapkan daripadanya dan mencegah anak merasa bahwa ia dihukum secara tidak adil. • Mengembangkan ekspresi-ekspresi kasih sayang yang wajar, seperti menunjukkan rasa bangga terhadap prestasi anak dan meluangkan waktu bersama anak, melakukan hal-hal yang ingin dilakukan. • Harapan-harapan yang realistis, sesuai dengan kemampuan anak sehingga anak memperoleh kesempatan yang wajar untuk meraih sukses, dan dengan demikian mendorong konsep diri yang baik. • Mendorong kreativitas dalam bermain dan menghindari cemooh atau kritik yang tidak perlu yang dapat mengurangi semangat anak untuk mencoba kreatif. • Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain sehingga anak dapat mengembangkan sikap yang baik terhadap pelbagai kegiatan sosial. Ini dapat didorong oleh bimbingan dalam hal bagaimana menyesuaikan dengan orang lain dan oleh adanya panutan yang baik di rumah untuk ditiru. • Suasana gembira dan bahagia di rumah sehingga anak akan belajar berusaha untuk mempertahankan suasana ini. • Prestasi dalam kegiatan yang penting bagi anak dan dihargai oleh kelompok dengan siapa anak mengidentifikasikan diri. Ilmu itu indah untuk belajar

Sabtu, 16 Juli 2011

sTopLeZ

sesuai dengan judulnya ini salah satu bentuk kegiatan kemasyarakatan,(yah walaupun sebenarnya tidak sampai 70persen, karena kami merasakan lebih banyak acara jalan-jalannya. walaupun begitu, kami merasakan kebersamaan yang sangat kuat (hehe). dari kegiatan ini tentu ada pengalaman yang membuat kami banyak belajar tentang dunia di luar jendela.(hoho) saya selaku perwakilan dari anak-anak CLASSIE (bahasa keren na untuk sebutan kelas C) ingin mempersembahkan ala kadarnya dari batas kemampuan dan pengetahuan mengenai beberapa kegiatan sTopLeZ, tapi saya sadar ada banyak kegiatan yang tidak Saya publikasikan karena terbatasnya dokumen..HiiiHiii kalian memang kawan yang the best... untuk terima kasih yaa dokumennya..hoho.. caGur Co sedang foto bareng nehh di depan gedung SKB Rantau, ketika itu hendak menuju kota Kandangan
Sebelum menuju SBK, kami singgah di rumah salah satu caGur Cew(Reny Aprinata) di Rantau, waahhh sempat salah jalan bis nya..hehee. untung aja Reny dkk yang pakai sepeda motor mencari kami yang pakai bus. Untunglah selamat.. karena di sana lumayan sepi dan sangat jarang ada rumah penduduk serta jalan setapak yang dilalui. Sesampainya di rumah Reny, kami pun menyantap dengan lahapnya makanan yang dihidangkan.
Sungai LOK LAGA, Kandangan Asyyiiiikk… adem nan sejuk.. Sempat busnya naik turun gunung yang menegangkan. Kalau jalan kaki sangat jauh dari rumah penduduk sana, Kawan-kawan dengan PDnya turun ke sungai, sedangkan aku malah dari atas hanya melihat,, hufh sedikit sedih karena aku takut turun ke sungai. Sambil makan jagung bajarang dari Julak nya CaGur Cew Rusidah..
Semoga berikutnya lebih banyak lagi pengalaman yang bisa kita peroleh…. aaamiiinn

MOTIVASI BELAJAR BAGI PELAJAR zaman SEKARANG

Ketika remaja mulai memasuki dunianya, saat itu lah pola hidupnya merasakan perubahan. Dari anak manja ke anak yang selalu menganggap dirinya telah dewasa, mandiri dan sebagainya bahkan merasa apapun yang dilakukannya adalah benar! Padahal mereka masih dalam bimbingan orang dewasa khususnya orang tua dan guru. Mereka memiliki masa-masa dalam pencarian jati diri, masa ego yang masih dinomor satukan, masa ingin bersenang-senang dengan dunia remajanya yang dianggapnya masa paling indah. Dan tidak ingin terlewatkan, masa yang sering mengabadikan kenangan bersama orang-orang terdekat, seperti sahabat, teman, bahkan pacar. Foto bareng, masak bareng, makan bareng, jogging bareng, saling sharing, bertukar pikiran, dsb. Banyak kegiatan menyenangkan dalam masa itu, bahkan banyak kejadian lucu maupun kocak yang membuat suasana gelak tawa. Sungguh masa-masa yang indah, banyak kawan dan sahabat merupakan ciri dari masa remaja itu. Namun, jika masa itu tergantikan. Maka rasa rindu mengulangnya pasti ada di benak seseorang. Apalagi jika sudah mengenal istilah pacaran. Wahh… makin terasa indah bagi sang remaja tersebut. Semangatnya pun bertambah, syukur jika semangat belajarnya bertambah, tapi ada bahayanya juga lohh.. seandainya mereka bertengkar bahkan ada acara putuss.. wah wah.. bisa kacau nihh motivasi berubah menjadi monsteerrr… semua akan terganggu akibat pacaran!!. Yang dulunya adalah indah dan dunia terasa berbunga truuusss…pokoknya indah dehhh.. apapun terasa indaaaahhh… karena suasana hati yang indah dan berbunga.. belajar pun cepat menyerap karena suasana bahagia yang mengontrolnya, pikiran yang rileks dan senang membuat darah dalam otak menyebar rata ke bagian otak, namun jika ketegangan, kegelisahan, kegalauan, ketakutan, kesedihan, dan sebagainya, MaKaa… terganggu juga motivasinya itu. Karena darah di kepala pada keadaan seperti itu akan menumpuk dan berkumpul di bagian bawah otak dekat leher belakang. {BAHAYA kaaan????} bisa jadi tekanan darah tinggi tuhhh.. hehee.. jantung memompa darah juga tidak karuan kaaann ??!! hehe.. karena kondisi psikis yang tidak seimbang mempengaruhi kinerja organ-organ tubuh. Naaahhhhh… Kalau bisa sihhh jangan sampai terlibat istilah cinta-cintaan alias pacaran yang gak jelas ke depannya… malah bisa jadi berakibat buruk bagi hidup kita. COnTOh…: gara-gara pacaran, seseorang membuang waktu yang banyak untuk kegiatan yang tidak terlalu penting. [sayang kaaan waktunya??? Mumpung masih usia muda, Mendingan untuk ibadah di jalan Allah swt, seperti sholat fardhu/sunat, menuntut ilmu/belajar, membantu ortu, dan orang lain, membuat karya/seni yang bermanfaat, dsb.] Gara-gara pacaran juga membuat pikiran dan perasaan selalu tidak karuan.. huhh.. menciptakan suasana penyakit hati sendiri tuhhh,!!! Bahaya juga, malah lebihh bahaya.. Kenapa?? Karena itu akan membuat seseorang banyak murung, kalut, yaa syukur kalooo pikiran dan perasaannya dalam suasana lagi Falling in LoVe alias senang, Taaapiii,,, pasti ada tuhh yang membuat sedih, takut, tidak karuan makan, jadi sakit dehh dan bahkan tidak karuan belajarrr, bahkan BURUK SANGKA dan cemburu berlebihan !!! wah.. hati-hati nihhh dengan Suudzon, penyakit hati lagi kaaaann ???!! tambah dosa nih hati. Benar tidak ?? Nahhh.. kawan-kawan ku yang dirahmati Allah swt , dan ade-ade remaja, ayooo… MARI berantas kebudayaan seperti itu, karena itu bisa membuat hidupmu tidak karuan, selagi kalian belum siap untuk ke jenjang pernikahan. Seandainya kita sudah siap lahir batin untuk mencintai lawan jenis [dalam artian cinta antara dua insan] nahh boleh-boleh saja kita mengungkapkannya untuk menjadikannya sebagai pasangan hidup untuk memenuhi sunah Rasul dan untuk melengkapi ibadah. Pacar itu bukan pasangan hidup kita. Hanya lewat pernikahan seseorang itu sah pasangan kita. Jangan berani coba-coba. Walau perasaan ingin memiliki maupun suka itu ada, tapi alangkah baiknya jika belum siap disimpan saja dulu perasaan itu. Mudah-mudahan Allah memberi pasangan yang sholeh dan sholehah. Amin.. amin Yaa Robb. Jangan sampai gara-gara pacaran, prestasi menjadi menurun. Gara-gara putus dengan pacar, maka semangat belajar juga putus.. biasanya seperti itu yang dialami remaja, dan bahkan kita sendiri. Insya Allah, Allah memberi jodoh yang sholeh-sholehah. Dan jodoh seseorang sudah ditentukan sebelum dilahirkan ke dunia. Hanya do’a, perbuatan/akhlak yang baik, ikhtiar dan tawaqal lah yang mampu jadi usaha kita. Mudah-mudahan bacaan ini bermanfaat.. amin.. sekian dan terima kasih..

Sabtu, 11 Juni 2011

Aku Yang Seperti Apa ??

Pagi Jum’at ini aku sedikit bersemangat karena lagi puas, yup sesuatu yang membuat orang senang karena keinginan dapat dipenuhi. Tepat sekali!! Tadi malam aku barusan menyelesaikan tugas kuliahku tepat pada waktunya.. itu adalah suatu kepuasan bagiku ditambah lagi dengan manfaatnya, Alhamdulillah sekarang aku lebih mengerti dengan kuliahku saat ini, apa, mengapa dan bagaimana : Apa: Apa yang ingin dilakukan untuk masa depan ? Mengapa : Mengapa tidak ku kerjakan sekarang! Buat apa nunggu nanti-nanti Bagaimana : Bagaimana jadinya jika aku terlalu menyepelekan study ku..? Begitulah pikiranku dalam sebuah malam yang tidak begitu dingin, tidak juga panas. Ku tutup hari dengan baca ayat kursi sebelum tidur. Aduuhh… kenapa aku sangat melambankan gerakkan aktivitasku, waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi kurang lima BELAS MENIT..!!!!. aduuhhh… sedangkan jarak rumah ke kampus II lumayan jauh apalagi kecepatan berkendaraannya sangat lambat, tidak bisa lincah seperti kaula muda lainnya. Santai ..santaaiii… gelisah tidak membuat keadaan berubah!! INGAT yaa!!? Tenangkan pikiran dan perasaan (suatu cara untuk menjernihkan kegelisahan menurut ahli psikologi####### ) sengaja tidak dipublikasikan. Di kampus Tap..tap..tap.. Tap..tap.. (ngapain loe takut ? Tetap saja waktu berputar ke depan. Ayoo tenangg..t.e.n.a.n.g.!) Ngetok pintu..(tok..tok..tok) Assalamu’alaikum.. (haduuhh terlaluuu peelaaaann!) Assalamu’alaikum……….. Boleh masuk ? Wa’alaikum salam.. ya silahkan.. (huiihh..slamet.. slamet!, ) Ku lihat tempat duduk di depan dah penuh semua, salah sendiri sihh telat berangkat, tapi aku telat bukan karena telat bangun ya..! karena akunya yang nunda-nunda mengerjakan tugas pribadi. Huh.. YA SUDAHLAH..kayak lagunya Bondan..hiiihiii.. jreeenngg! (berharap ada yang muterin musiknya yaa ??) iyaa pas b.g.t dengan kondisiku detik ini menit iniii.. mimpiku duduk di depan pupus sudah,,hikss.. padahal 4 SKS nehh beban matkulnya.. (Haah Bakul???).. BUUKAAAnN.. tapi MatKUL..! Yaaahhh…sedikit ketinggalan nihh materi dari dosen, (haduuhh payahh.. payahh kau neh) Paling pojok lagi nih duduk, (yeee.. disyukurin dunk bisa kuliah!, biar dimanapun duduknya yang penting kan mata dan telinganya yang jangan lupa dibawa). Yeeee.. itu sih mempengaruhi , justru jika tidak diatur jarak penglihatan n pendengarannya maka yang terjadi adalaaahh…… TI-DAK KON-SEN-TRA-SI Begitulah habit anak pelajar maupun mahasiswa jika duduk paling belakang , pojok, syukur juga kaloo gak di pojok, itu biasanya dijadikan tempat untuk tiduran, malas-malasan dehh jadinya.. waaahhh apa jadinya Negara ?? syukur hari ini aku tidak terjangkit tu habit, yup!! Lagi termotivasi untuk serius (daree awal kale), haha.. iyaa itu karena ada kamu sahabatku, Nur..yang selalu menemaniku dalam bertindak. So, dimanapun dan kapanpun itu aku harus mengikuti kuliah dengan semangat. (kalau maag mu kumat , ato lagi kelaperan ?? nahhh bagaimana? Apa tetap semangat??).. tadi kan aku bilang “dimanapun dan kapanpun” gak ada bilang “kondisi apapun” hahahaaaa… # PILIHAN SOLUSI menghadapi situasi di atas# 1. Pura-pura permisi ke belakang, padahal tujuannya ke warung makan. ( ahhh itu cara kuno, hehe bisa juga sihh itu kan gak bohong, bisa jadi kantinnya ada di belakang ruang perkuliahan) 2. Pura-pura pucat, pengen pinsan. Bruuukk! Lalu ngebayangain ada cowok ganteng yang nolongin..mulai dehh ada peristiwa romantic-romantisan di kelas, [uakk.. uakkk…wuueeee] (aahhh lebay !! bohong, dosa lohh. Tapi kalau beneran sihh gak apa-apa asal jangan dibuat-buat tuh ceritanya) 3. Ngirim surat berantai , sapa tahu ada yang bawa bekal, kan bisa dimanfaatkan tu (ahhh gak bisa!! keTAT b.g.t. gak boleh makan di kelas saat kuliah) 4. Hmmmmm….. truss apaan dunk, bantu mikir!!?? AHA !! (apa? Apa?) heh penasaran sekali kamu. JUJUR adalah satu-satunya kunci dari masalah ini, maJu-Ungkapkan-Jika-kU-lapeR (aku sambil ngebayangin gimana skenarionya saat maju bilang terus terang ma dosen n temen-temen..wahhh..peDe nya ai) hahaaaaa.. (huhhh.. mangaranyau pikirann!) Nahhh bujuraan.[ups..maaff yee duhai pembaca setiaku, kumat nih logat bahasa aslinya keluar] gara-gara si Conan nehh pank yang meolah motivasinya, hedeehh…bis am teumpat jua anehnya membuat cerita. [Hhehee..piece…] Lanjuut.. Tadi sampai nomor berapa? Oh ya.. empat.. 5. (semoga nih nomor beneran bermutu solusinya walaupun ganjil angkanya) [Terima kasih.. terima ksih yaa dah doain] Gini contoh simulasinya : Maaf, [sambil mengacungkan jari telunjuk kanan sebagai tanda hormat] (hahaa hormat gak gitu setahuku..) Saya permisi keluar sebentar, [menunggu dan berharap ada sahutan dari dosen] Iya..iya.. silahkan.. [IYESSS..YESSS..] (weehh senyumnya nih yeeee) [ya iya lah aku senyum bahagia, tahap pertama berhasil ku jalankan sesuai harapan—tahap minta persetujuan keluar ruangan] Hedehh bisa-bisa keringatan duluan nih yang baca.. Keluar aja mikirnya lama sekali kayak menghadapi raja, aku jadi teringat kisah Dong Yi) [iya..iya kisah Dong Yi si detektif cerdik itu kan?? Yang banyak lika likunya dalam menghadapi kejahatan dalam istana.. waaaahhhh aku ngefans sekali tu tokoh dalam novelnya, dia seorang rakyat jelata pelayan biro music istana yang bisa mecahkan kasus besar istana, akhirnya dia diangkat ke dalam Dayang Pengawas Biro Pengawas istana karena kecerdasannya dan karena jasanya, serta sangat banyak kasus yang dapat dipecahkannya. Dayang Pengawas tugasnya adalah mengawasi dan menyelidiki serta bekerja sama dengan polisi istana dalam satu kerja. Akhirnya Raja mengangkatnya menjadi Dayang Agung Istana. Karena dia berhasil menemukan dan mecahkan bukti penting dan luar biasa tentang kasus yang dihadapinya saat itu sebagai tanggung jawabnya] (haaah? Novel ? bukannya itu film yang ada di stasiun televisi, setiap jam 13.00 WITA dari senin ampe jumat.?) [tu film sebenarnya ngambilnya dari novel, Nur] Iya.. terusss.. Duh kenapa kita cerita tentang Dong Yi yaa.. Laaa.. apa tujuanmu keluar ruangan ?? Sssttt.. “ini satu, dua saja deh, em ini juga buatku. Emmm minuman mineralnya tiga deh” Tap.. tap.. (ehh tunggu,, mau dibawa kemana tuh kue camilan ama minumannya?? Pakai piring segala lage, hedehh tambah rumit nih masalah kelaperanmu) “ssstt.. tenangg..” hehe Assalamu’alaikum.. Wa’alaikum salam.. [ku letakkan piring berisi empat kue tadi ke meja dosen ditambah dua minuman mineral, tentu saja jatahku sudah ku makan di kantin tadi. Cukup isi dengan dua kue saja perutku.] Ternyata beliau langsung meminumnya, mungkin karena kering juga sudah tenggorokan, ya jelas lah karena dah dua jam lebih nih. Sementara bahan kuliahnya belum juga menandakan slide akhirnya. Itu lohh.. slide akhir=slide ucapan terima kasih , sampai-sampai ada teman yang mengucapkannya duluan dengan suara lumayan lantang. Ketahuan banget ngarepnya. Hedehh tapi syukurlah dosennya ketawa meresponnya. Ho Naahhh.. bermutu gak juga sih solusi kelima tadi,, hahaa.. karena kelemahannya = temen-temen yang menderita, mereka pasti juga laper dan haus. Maka, akhirnya para pengurus kelas mengadakan perundingan kilat nan singkat.. hahaaa.. termasuk aku sebagai sekretarisnya.. hedeehh.. gak layak aku jadi pengurusnya, akunya ja gak becus. Aku yang menimbang dan menetapkan peraturan kelas akhirnya merasa berdosa besar dengan teman-teman lainnya. Karena isi peraturan itu adalah 1. Dilarang makan dan minum di kelas selama perkulihan berlangsung 2. Dilarang merokok dalam ruangan dan sekitar ruangan 3. Membuang sampah pada tempatnya 4. Tidak membuat keributan/kegaduhan di lingkungan kampus 5. Wajib menggunakan almamate hari senin sampai rabu dan saat sosialisasi maupun mendemonstrasikan hasil makalah kelompok 6. Sanksi dipatuhi dan dilaksanakan 7. Diusahakan tidak terlambat datang dan mematuhi tata tertib Fakultas yang ditetapkan 8. Berlaku semua mahasiswa(i) dalam lingkup kelas Aku yang membuatnya tapi atas persetujuan teman-teman kelas juga. Dan sekarang dihapus tata tertib nomor satu.. heheee.. Alhamdulillahh..sungguh ajaib tuh tata tertib bisa dihapus yahh.. tapi aku malah mengundurkan diri dari kepengurusan, karena aku hanya ingin empat bulan megang tuh jabatan. Sebenarnya sih tiap semester ganti pengurus, tapi banyak yang bertahan(HEBATT) kecuali aku yang langsung memutuskan hubungan dari jabatan hari terakhir tersebut. Teman-teman lainnya maksa banget aku tetap mengurus. Tetap ku pada pendirian. “aku tetap membantu kalian, dan tetap bersama kalian mengurus, tapi izinkan ku untuk menyerahkan tugasku kepada orang yang berminat meneruskannya” [uek..uek.. wuueeeee..oak..oak.. sok wibawa deehhh!!! iiiihhh] *** Aku sungguh tersentuh setelah mendengar ucapan salah seorang dosen pagi itu kepada kami. Beliau berkata : “sudahkah Anda siap menjadi seorang sosok GURU ? Sosok yang seperti apa yang ingin kalian bentuk? Sosok yang kalian lukis sekarang ini adalah sangat mempengaruhi manusia-manusia muda(peserta didik) untuk generasi Indonesia berikutnya. Apa yang ingin kalian lukis ? diri yang seperti apa ? HABIT AND STYLE adalah kuncinya. HABIT yang baik akan membuat Peserta Didik yang baik pula, STYLE yang sopan akan membentuk Peserta Didik yang baik dan bermutu. Pengabdian terhadap profesi adalah kemampuan Pendidik yang baik dan berkualitas serta berkepribadian yang utuh” Tersentuh dan ada hawa sejuk menusuk jantungku (lebayyy..) deg..! Kapankah ku bisa sadar.. siapa aku sebenarnya… Dosen itu berkata lagi, “kalau Anda tidak siap Fisik dan Mental, LEBIH baik MUNduR” Siapkah aku menjadi seorang pendidik yang bisa mengabdikannya, dan bertanggung jawab serta memiliki kepribadian yang utuh? LEARNING TO KNOW, TO DO, TO BE, N TO LIFE TOGETHER Itulah 4 pilar dalam pembelajaran/belajar Sekarang aku bertanya pada diri sendiri, [aku yang seperti apa yang ingin ku bentuk?] Bagaimana cara membentuk pribadi yang utuh itu ???? #CARA# 1. Merenunginya(niat) 2. Mengidentifikasi hal yang perlu kita perbaiki 3. Mengidentifikasi hal yang dikembangkan 4. BERCERMIN 5. Menanyakan dan terus menggali pengetahuan yang bermanfaat dan relevan 6. Mengembangkannya 7. Yang paling utama adalah berserah diri pada ALLAH swt dengan minta keridhoan-NYA 8. Saatnya BERUBAH(loe kira power ranger) Berubah jika semuanya sudah utuh dalam kebulatan Yang perlu diingat adalah bahwa kita harus terus mengembangkannya, karena menuju jiwa yang utuh itu tidak ada batasnya(sepanjang hayat) [ujarr siaapaa???? Huuuuu GAK ILMIAH dehhh caranya] Hahaaaa.. sengaja GAK ILMIAH, coba lihat saja delapan cara tersebut, gak sistematis, gak ada keterpaduan antar nomor. Huehee.. ketahuan banget amatiran.. (ya iyya lahh, kamu kan bukan ahli filsafat) hedehh.. bener juga Catatan : @dilarang 100% mempercayai perintah tulisan di atas, karena belum tentu membawa Anda ke arah yang bener @dilarang memperbanyak tulisan di atas karena gak jelas kejelasannya @ku harap bisa bermanfaat walau hanya sebesar biji sawi TERIMA KASIH