Laman

Rabu, 18 Mei 2011

hanya Keajaiban

HANYA KEAJAIBAN CERPEN Tidak pernah terpikirkan oleh seorang gadis remaja yang bernama Aya akan menerima sebuah kenyataan. Walaupun sebenarnya dirinya belum sepenuhnya percaya akan ucapan seorang Dokter yang ia temui waktu itu. Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan akhirnya Aya merasakan dampaknya bagi dirinya, bahkan organ tubuhnya, walaupun hanya pada satu organ yang bermasalah, namun ternyata berdampak ke organ yang lain, iyaa.. tentu saja karena organ tubuh merupakan sistem yang saling keterkaitan. Jika satu saja bermasalah, maka akan berdampak sama pada komponen yang lain. Sakit sekali, Aya merintih kesakitan, tidur malamnya tidak pernah pulas. Berusaha Aya bangkit dari kasur, berharap kuat berjalan mengambil air wudhu, Aya berniat shalat Tahajud. Saat gerakan sujud sangat Aya rasakan sakit yang luar biasa. Bukan hanya itu bahkan Aya sering lupa. Oh rupanya sudah menjalar ke syaraf otak, awalnya ke bagian pendengaran yang kadang Aya sulit untuk mendengar jika jarak atau volume suara berasal tipis, Aya hanya minta pertolongan temannya dengan bertanya. Apalagi ditambah dengan tekanan batinnya, banyak masalah membuat Aya semakin down, pikirannya sering kacau dan sering bicara sendiri. Antara sadar dan tidak, Aya kadang menjerit sendirian saat keadaan perasaan dan pikirannya kacau ditambah saat pacarnya sekarang menjadi mantan. Walaupun sudah dua bulan berlalu, namun Aya selalu merindukannya. Aya merasa kesepian, Aya tertekan. Suatu hari, Aya terlalu keras berpikir dan banyak rutinitasnya sehingga membuatnya pinsan. Sakit sekali yang Aya rasakan waktu itu, iya.. kepala bagian belakang yang bermasalah, Aya kesakitan di bagian itu. Membuat kegiatan rutinitasnya terganggu, ditambah Aya sering lupa. “akibatnya sangat fatal, kanker. dan penyakit ini akan menyebabkan kematiaan…” Aya mengigau dan terbangun , Aya teringat kembali ucapan Dokter yang memeriksanya lima bulan yang lalu. Sungguh terkejut pikiran Aya “kematian?” Aya bertanya pada diri Aya sendiri dalam batin Berhari-hari Aya merenung, berdo’a, meminta ampun kepada ALLAH swt yang selama hidup sering berbuat dosa. Dan mendo’akan ortunya agar selalu diberi kesehatan dan tetap bertaqwa. Entah kenapa malam itu Aya memutar kembali perjalanan hidupnya, menangis dan beristigfar. Termasuk seseorang yang sampai sekarang masih di hatinya walaupun seseorang itu sudah memutusinya. Aya kembali memanggil namanya walau satu kali tapi Aya sangat berat memanggil namanya kembali. Karena seseorang itu menyuruhnya untuk melupakannya. “aah Aya jangan sebut lagi namanya, di sana belum tentu dia memikirkanku. Duh bodohnya aku” hanya keajaiban yang membuat mereka bertemu dan bersatu kembali bersama-sama menjalani hari susah senang berdua. Aya sangat jarang berkomunikasi dengannya, dan masalah penyakit Aya pun , seseorang itu tidak mengetahuinya. Aya mencoba menyimpannya menjadi rahasia karena bagi Aya, dia tidak pernah peduli lagi terhadap Aya semenjak putus bahkan setahu Aya seseorang itu sudah bahagia dengan kehidupannya tanpa Aya, dia sering sms dengan teman perempuannya dan bahkan katanya sering manggil sayang. Entahlah apa maunya, yang pasti Aya sudah terlalu sabar menghadapinya dan memutuskan mengasingkan diri dari laki-laki tersebut. Walaupun laki-laki itu sering sms , tapi tidak dihiraukan Aya karena sms nya itu tidak jelas dan menambah Aya bingung dengan sikapnya malah menambah Aya depresi. Begitulah malam-malam yang Aya habiskan, sampai akhirnya Aya dipanggil oleh sang pemilik segalanya.

1 komentar: